Sabtu, 31 Desember 2011
SELAMAT TAHUN BARU
TAHUN 2012
Semenit, sedetik, sejam, sehari, seminggu, sebulan dan ......
ah kok dah setahun terasa cepat terlewat,
ibarat naik pesawat,
gak terasa sudah lagi mendarat di tahun 2012,
Tahun kuda katanya.....
kudanya kuda pedati, membuat anak negeri semakin pandai,
kudanya kuda pacu, membuat negeri bisa maju.
kudanya kuda lumping, he he jangan sampai anak negeri menjadi sinting,
kudanya dipakai dokar, jangan sampai anak negeri saling mencakar
Ya Robb....
Ampuni aku ditahun yang lalu
Bimbing hambamu untuk menyosong tahun baru menuju ke jalanMU
Subuh, 1 Januari 2012
Sabtu, 26 November 2011
SELAMAT TAHUN BARU 1433 H
Selamat tahun baru Islam 1433 H. Mudah-mudahan kita dapat mengambil hikmahnya dengan lebih mempertebal keimanan kita kepada Allah, tempat kita menyembah. Marilah kita merenung sejenak di hari bahagia ini, tahun baru yang kita peringati dengan penuh kesederhanaan, tapi penuh kebermaknaan didalam dada ini, dengan sepenuh hati menyintaiMU ya Robb penguasa alam semesta, dan nabi utusanMU Muhammad SAW.
Doa kupanjatkan padaMU ya ALLah di tahun baru ini, bimbinglah anak negeri ini kejalanMU, penuh cinta, kasih sayang antar sesama, penuh kedamaian, dan jauhkan kami dari dengki iri, pertikaian
SELAMAT TAHUN BARU. SALAM INDONESIAKU
Doa kupanjatkan padaMU ya ALLah di tahun baru ini, bimbinglah anak negeri ini kejalanMU, penuh cinta, kasih sayang antar sesama, penuh kedamaian, dan jauhkan kami dari dengki iri, pertikaian
SELAMAT TAHUN BARU. SALAM INDONESIAKU
Sabtu, 06 Agustus 2011
TANDA-TANDA KEHANCURAN BANGSA INDONESIA ADA DI DEPAN MATA
Menurut Thomas Lickona (Sutawi, 2010), ada 10 aspek degradasi moral yang melanda suatu negara yang merupakan tanda-tanda kehancuran suatu bangsa.Kesepuluh tanda tersebut adalah:
1. meningkatnya kekerasan pada remaja
2. penggunaan kata-kata yang memburuk
3. pengaruh peer group (rekan kelompok) yang kuat dalam tindak kekerasan
4. meningkatnya penggunaan narkoba, alkohol dan seks bebas
5. kaburnya batasan moral baik-buruk,
6. menurunnya etos kerja
7. rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru
8. rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga negara
9. membudayanya ketidakjujuran
10. adanya saling curiga dan kebencian di antara sesama.
Sabtu, 16 Juli 2011
BOM WAKTU YANG SIAP MELEDAK KALAU PEMETAAN PNS DIDAERAH BELUM TUNTAS
Rencana pemerintah untuk melakukan moratorium penerimaan PNS terus dimatangkan, dan nantinya kebijakan itu akan diterapkan dengan keputusan Presiden . Kebijakan tersebut perlu mendapat acungan jempol hal ini untuk mengantisipasi kebangkrutan negara karena tidak dapat membayar PNS. Bahkan 249 daerah menghabiskan APBD untuk membiayai gaji aparatnya.
Minggu, 26 Juni 2011
MARI DENGAN ISRA' MIRAJ KITA PERBAIKI MORAL BANGSA
"Isra' Miraj Mohammad
Nabi Yang membawa rahmad
Nabi Pemimpin Umat di dunia dan akhirat....."
Senin, 20 Juni 2011
PENGAWAS SEKOLAH ADALAH GURU BUKAN DARI PEJABAT STRUKTURAL
A. Syarat menjadi Pengawas Sekolah
Berbicara syarat menjadi Pengawas Sekolah tidak lepas Permendiknas nomor 12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas/Madrasah.
Syarat-syarat tersebut antara lain:
Kualifikasi Pengawas Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) adalah sebagai berikut :
Minggu, 19 Juni 2011
KETIDAK JUJURAN MENELAN KORBAN
Terbongkarnya aksi menyontek massal di SDN Gadel II Surabaya pada pelaksanakan ujian nasional 2011, akhirnya menjadi isu nasional. Itu tulisan Jawa Post tertanggal 14 Juni 2011. Siami orang tua siswa membongkar bobroknya para oknom pendidik dan tenaga kependidikan. Mereka seharus menebarkan virus kejujuran dikalangan peserta didik malah menjadi biangnya ketidak jujuran.
Siapa yang menjadi korban ?
1) Peserta didik (PERTADIK). Pertadik jelas yang menjadi korban pertama. Pertadik yg seharus didik dengan nilai-nilai baik (kejujuran) malah didoktrin untuk berbagi jawaban. Pendidik lupa bahwa standar ketuntasan kelulusan (permendiknas 23 th 2006)antara lain ahklak mulia dan kepribadian. Masalah berkembang sampai terjadi pengusiran, inilah yang menjadi trumatik bagi Pertadik yg tidak terlupakan dalam hidupnya. Masih Untung Pertadik mendapat pendamping dari Komnas Perlindungan anak, dan lebih untung lagi contek massal itu terjadinya di ibu kota propinsi Jawa Timur Surabaya kampung Bpk Mendiknas sehingga cepat ditangani dan diambil tindakan. Seandainya Ibu Siami dan putranya rumahnya lereng gunung, apa secepat itu mendapat penanganan dari pemangku kepentingan, waktu yang membuktikan... mungkin Ibu Siami2 lainnya akan menjadi korban ketidak jujuran.
2) Guru menjadi korban kedua. Oknom guru yang menjadi aktor ini juga menjadi korban kurang menguasai kompetensi sebagai agen pembelajaran. Ada dua kemungkinan oknom tersebut digerakan oleh sistem atau mereka bergerak atas insiatif sendiri diluar sistem, inilah yang masih ramang-remang dan menjadi catatan buram di dunia pendidkan. Karena sudah terjadi apakah guru tersebut mendapat pendampingan dari Organisasi profesi misalnya PGRI atau yang lainnya, sebelum dijatuhkan sanksi tidak boleh mengajar selama dua tahun dan penurun pangkat.
3) Kepala Sekolah korban selanjutnya. Benarkah hanya untuk mengejar kelulusan saja kepala sekolah mengorbankan kompetesinya sebagai Kepala sekolah yang telah melekat di dirinya? dan KS juga membaca, mengerti, dan memahami POS, petunjuk teknis kelulusan. Kepala sekolah apakah sudah mendapat pendampingan dari organisiasi profesi ?
Ada ganjalan dalam hati ini, dalam aturan pelaksanaan ujian SD peran pengawas ujian menentukan. Seandainya pengawas ruang bekerja sesuai dengan TUPOKSInya saya kira nyontek massal tidak akan terjadi, atau mereka membiarkan. Mengapa mereka belum tersentuh sama sekali ?
Menegakan kejujuran dimulai dari diri sendiri
Kejujuran dari kata jujur artinya sesuai apa adanya, sesuai dengan kenyataannya.
Gejala ketidak jujuran dalam UAN, disaya rasakan ketika standar kelulusan mulai merangkak naik. Tahun 2003 standar kelulusan 3,25 tahun berikutnya 4.00, 4,25, 5.00 dan 5,25. dan mulai tidak ada ujian ulang. Sebetulnya kalau di baca POS dan petunjuk pelaksanaan itu tidak masalah. Apabila tidak lulus ada ujian paket (setara)
UAN kepanjangan Ujian Akhir Nasional bukan Ujung2nya Aku Nyontek. Itu celoteh murid ketika pelajaran PKn berlangsung itu terjadi tahun 2008.
Mari kita repleksi pelaksanaan UAN yang baru kita lalui, yang jelek kita buang, yang kurang diperbaiki dan yang baik kita pertahankan dan kita tingkatkan .
Mari kita budayakan kejujuran, dimulai dari diri sendiri sesuai peran kita masing-masing. Amin
Siapa yang menjadi korban ?
1) Peserta didik (PERTADIK). Pertadik jelas yang menjadi korban pertama. Pertadik yg seharus didik dengan nilai-nilai baik (kejujuran) malah didoktrin untuk berbagi jawaban. Pendidik lupa bahwa standar ketuntasan kelulusan (permendiknas 23 th 2006)antara lain ahklak mulia dan kepribadian. Masalah berkembang sampai terjadi pengusiran, inilah yang menjadi trumatik bagi Pertadik yg tidak terlupakan dalam hidupnya. Masih Untung Pertadik mendapat pendamping dari Komnas Perlindungan anak, dan lebih untung lagi contek massal itu terjadinya di ibu kota propinsi Jawa Timur Surabaya kampung Bpk Mendiknas sehingga cepat ditangani dan diambil tindakan. Seandainya Ibu Siami dan putranya rumahnya lereng gunung, apa secepat itu mendapat penanganan dari pemangku kepentingan, waktu yang membuktikan... mungkin Ibu Siami2 lainnya akan menjadi korban ketidak jujuran.
2) Guru menjadi korban kedua. Oknom guru yang menjadi aktor ini juga menjadi korban kurang menguasai kompetensi sebagai agen pembelajaran. Ada dua kemungkinan oknom tersebut digerakan oleh sistem atau mereka bergerak atas insiatif sendiri diluar sistem, inilah yang masih ramang-remang dan menjadi catatan buram di dunia pendidkan. Karena sudah terjadi apakah guru tersebut mendapat pendampingan dari Organisasi profesi misalnya PGRI atau yang lainnya, sebelum dijatuhkan sanksi tidak boleh mengajar selama dua tahun dan penurun pangkat.
3) Kepala Sekolah korban selanjutnya. Benarkah hanya untuk mengejar kelulusan saja kepala sekolah mengorbankan kompetesinya sebagai Kepala sekolah yang telah melekat di dirinya? dan KS juga membaca, mengerti, dan memahami POS, petunjuk teknis kelulusan. Kepala sekolah apakah sudah mendapat pendampingan dari organisiasi profesi ?
Ada ganjalan dalam hati ini, dalam aturan pelaksanaan ujian SD peran pengawas ujian menentukan. Seandainya pengawas ruang bekerja sesuai dengan TUPOKSInya saya kira nyontek massal tidak akan terjadi, atau mereka membiarkan. Mengapa mereka belum tersentuh sama sekali ?
Menegakan kejujuran dimulai dari diri sendiri
Kejujuran dari kata jujur artinya sesuai apa adanya, sesuai dengan kenyataannya.
Gejala ketidak jujuran dalam UAN, disaya rasakan ketika standar kelulusan mulai merangkak naik. Tahun 2003 standar kelulusan 3,25 tahun berikutnya 4.00, 4,25, 5.00 dan 5,25. dan mulai tidak ada ujian ulang. Sebetulnya kalau di baca POS dan petunjuk pelaksanaan itu tidak masalah. Apabila tidak lulus ada ujian paket (setara)
UAN kepanjangan Ujian Akhir Nasional bukan Ujung2nya Aku Nyontek. Itu celoteh murid ketika pelajaran PKn berlangsung itu terjadi tahun 2008.
Mari kita repleksi pelaksanaan UAN yang baru kita lalui, yang jelek kita buang, yang kurang diperbaiki dan yang baik kita pertahankan dan kita tingkatkan .
Mari kita budayakan kejujuran, dimulai dari diri sendiri sesuai peran kita masing-masing. Amin
Kamis, 02 Juni 2011
ISI PIDATO HJ HABIBI PADA HARI LAHIRNYA PANCASILA
Pada peringatan puncak Hari Lahir Pancasila di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (1/6/2011), BJ Habibie — di samping Presiden Kelima Megawati dan Presiden SBY menyampaikan pidato pada hadirin. Berikut ini teks pidato lengkap Habibie yang disampaikan dalam acara yang digelar .
Assalamu ‘alaikum wr wb, salam sejahtera untuk kita semua.
Hari ini tanggal 1 Juni 2011, enam puluh enam tahun lalu, tepatnya 1 Juni 1945, di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Bung Karno menyampaikan pandangannya tentang fondasi dasar Indonesia Merdeka yang beliau sebut dengan istilah Pancasila sebagai philosofische grondslag (dasar filosofis) atau sebagai weltanschauung (pandangan hidup) bagi Indonesia Merdeka.
Assalamu ‘alaikum wr wb, salam sejahtera untuk kita semua.
Hari ini tanggal 1 Juni 2011, enam puluh enam tahun lalu, tepatnya 1 Juni 1945, di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Bung Karno menyampaikan pandangannya tentang fondasi dasar Indonesia Merdeka yang beliau sebut dengan istilah Pancasila sebagai philosofische grondslag (dasar filosofis) atau sebagai weltanschauung (pandangan hidup) bagi Indonesia Merdeka.
Langganan:
Postingan (Atom)