Kamis, 25 Februari 2010

SANG PEMIMPIN UMAT

Nabi Muhammad SAW adalah keturunan bangsawan Quraiys, ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Qusai bin Kilab Murrah dari golongan Arab Ismail. Ibunya bernama Aminah binti Wahab binti Abdul Manaf bin Kilab bin Murrah. Nabi Muhammad SAW lahir, pada 12 Rabiulawal tahun gajah 20 April 571 M.

Disebut tahun gajah karena pada saat kelahiran Nabi Muhammad bersamaan dengan peristiwa pemberontakan yang dipinpim oleh Abrahah dengan segenap pasukan gajahnya. dengan tujuan menghancurkan Kakbah. Allah berkehendak lain. Allah mengirimkan burung ababil untuk menghancurkan pasukan Abrahah, sehingga penyerangan Kakbah gagal total. (baca lebih lanjut Surah Al-Fil)
Menjelang kelahiran Nabi Muhammad situasi masyarakat Makkah dan sekitar pada saat itu sedang mengalami zaman kekegelapan. Masyarakat Makkah kehilangan kendali, tidak ada panutan yang dapat menuntun kearah kebaikan, adanya hanya kehidupan jahiliah. Zaman jahiliah yakni zaman kebodohan atau kegelapan terhadap kebenaran.

Tujuh bulan dalam kandungan, Nabi Muhammad SAW sudah menjadi anak yatim. Setelah lahir disusukan dan dititipkan ke pengasuhnya bernama Halimah Sa’diyah dari Bani Saad kailah Hawazim, sampai umur lima tahun.

Nabi Muhammad SAW dikembalikan kepangkuan ibu setelah umur lima tahun. Setahun kemudian Nabi diajak ibudanya pergi ke Madinah, dengan maksud menunjuknan makam ayahandanya, dan tinggal di Madinah selama satu bulan. Pada waktu pulang dari Madinah ke Makkah ibunda Nabi Muhammad meninggal dunia, dimakamkan di desa Aba’wah. Nabi Muhammad menjadi yatim piatu pada umur enam tahun, kemudian diasuh oleh Abdul Mutholib, sang kakek. Buaihan kasih sayang kakek tak berjalan lama. Kakek Nabi Muhammad SAW meninggal pada usia 82 tahun, Nabi Muhammad SAW waktu itu usianya 8 tahun, kemudian diasuh oleh sang paman Abu Tholib.

Pemimpin simpatik

Sejak usia anak-anak sehingga dewasa Nabi Muhammad SAW memiliki kepribadian yang sangat terpuji. Beliau dikenal cerdas, jujur, berbudi luhur, dan berperilaku yang santun, bekerja keras, mandiri. Banyak yang suka pada beliau, termasuk Siti Khadijah. Siti Khadijah seorang janda dan pedagang kaya raya. Karena itu Siti Khadijah menjadikan suami. Kehidupan rumah tangga Nabi Muhammad SAW diliputi kebahagian. Menerapkan prinsip hidup sederhana, suka menolong, sehingga masyarakat sekitarnya meneladaninnya.

Kepemimpinan yang diejawantahkan dan diwariskan Nabi Muhammad SAW kepada orang sesudahnya adalah kepemimpin penuh simpatik. Tidak ada tindakan yang mengatasnamakan umatnya demi hajatnya sendiri. Tetapi, seluruh yang dimiliki dia ditumpahkan dengan penuh kasih sayang terhadap umatnya. terutama dikalangan yang malang dan papa.

Sebagai pemimpin, keberpihakan Nabi Muhammad SAW kepada umat betul-betul ditumpahkan secara lahir dan bathin. Artinya kesejahteran antara materi dan spiritual seimbang. Kesejahteraan umat sangat penting namun, fondasi spiritual atau bathiniah merupakan fondasi paling kukuh tegaknya kebahagian umat. Umat sekelingnya betul-betul merupakan tumpuan perhatian nabi. Derita umatnya deritanya, kebahagia umatnya, kebahagiannya. Mudah-mudahan kita dijaman sekarang dapat mengambil hikmah dari kepeminpinannya, insa’Allah krisis multidimensi dapat kita hindari. Amin.




14 komentar:

SMAN 424 CIBADAK mengatakan...

keteladanan yang diajarkan Rasulullah sudah lama ditinggalkan kaum muslimin sehingga tidak heran negeri-negeri berpenduduk muslim mayoritas rata-rata tergolong masih negara berkembang sampai saat ini bahkan masih ada tergolong miskin.
Salam silaturahim

Dyah mengatakan...

Betul dik kata panjenengan. Terima kasih telah sudi mampir keblogku. Mudah-mudahan terjalin silahturahim, dan isa'Allah di murahkan rejeki, panjang umur, dan tetap iman dan iksan.

Anonim mengatakan...

Kisah yang menarik bu, Rasulullah SAW memang bisa dijadikan tauladan bagi seluruh umat muslim didunia. Artikel yang tepat untuk merayakan maulid nabi.

salam bu,

Dyah mengatakan...

Alahamdulilah.
Terima kasih, telah sudi mampir ke blog saya, mudah-mudahan tersambung silaturahim. Amin

Anonim mengatakan...

Tulisan Ibu sungguh mencerahkan hati. Saya harus sering-sering mengunjungi blog ini.
Perkenankan blog Ibu ini saya taut di blog saya. Saya memang sedang berusaha menemukan sebanyak-banyaknya blog yang dikelola oleh guru. Mari manfaatkan blog untuk sharing seputar pendidikan.

Dyah mengatakan...

Makasih banget lho sudah mau mampir ke blog saya ... saya masih terus belajar, belum bisa mendesain blog yang baik. Mudah-mudahan terjalin silaturahim

Mr, Kem mengatakan...

hmm..salut banget buat para guru sekarang. Semoga aktifitas ngeblog tetap bisa eksis, seiring dengan kemajuan teknologi.

Indonesia butuh pemimpin yang seperti ini..pemimpin yang bisa jadi teladan buat rakyatnya

Mr, Kem mengatakan...

oh iya bu..masukan aja neh..untuk pengaturan komentar nya bisa dirubah ke pengguna terdaftar atau siapapun. biar yang mau berkomentar disini lebih mudah..

Dyah mengatakan...

Matur Nuwun bangetttt ....
Sudi mampir, n sekali lagi matur muwun sarannya, akan ku benahi, tapi ni lho sekarang dedel, kemarin entri baru saja lima kali baru jadi, apa ora kebangeten, he he maklum,..... mudah-mudahan tersambung silahturahim. Melalui dunia maya.
Kadospundi batikipun ? sakmangke dados raja ing negaranipun piyakbak.

Anonim mengatakan...

Kayaknya post nya tepat banget sama bulan ini, Bulan ini kan bulan Maulid Nabi...

Gamer_GPM mengatakan...

assalammualaikum ibu guru..
salam kenal..ini komentar perdana saya di blog ibu...

Nabi Muhammad memang sosok yang sangat mulia bu. Dari aspek memimpin saya rasa belum ada pemimpin di indonesia yang bisa seperti nabi muhammad.
Pasti bisa damai bila ada pemimpin yang bisa memimpin seperti Beliau.

Dyah mengatakan...

Wa'laikumsalam
Terima kasih sudah mampir. Saya sependapat, bahkan didunia saja belum ada.

Mbah Dukun Bagong mengatakan...

oh Taun gajah, apakah berarti shionya shio gajah?

Dyah mengatakan...

Matur panjenengan mau singgah. iya kali pak dokter ?