Selasa, 07 April 2009

UAN = UJIAN AKHIR NASIONAL BUKAN UJUNG-UJUNGNYA AKU NYONTEK

Ribuan siswa tak lulus. Hasil Try Out SMP dan SMA yang diadakan pada pertengahan Februari 2009. Yang sempat tereskpos surat kabar antara lain: SMP 21 %. dan SMA 55 % IPA dan IPS hanya 10 %. Ini menjadi peringatan bagi siswa kelas IX SMP atau XII SMA kalau mau lolos dari lobang jarum. Koran Ratu (Radar Tulungagung tgl: 16 Maret 2009). Hasil try out daerah seperti Blitar Kota 25 %, Tulungagung 25% dan Surabaya berapa prosen, yang jelas jeblok. Pertanyaannya yang mengusik dalam hati. Bisakah target 98 - 100 % lulus dapat dicapai oleh peserta UAN dalam waktu kurang dai 2 bulan ?


UAN = Ujian Akhir Nasional

Peringatan Koran tersebut, tidak berlebihan kalau mau mengulang sukses seperti tahun yang lalu. Tahun 2007/2008 Kabupaten Tulungagung menyandang gelar Juara dua se Jatim. Untuk mencapai hal tersebut tidak mudah perlu kerja keras dari semua pihak. Ya PEMDA, Kadinas, Pengawas, Kepala Sekolah, Guru, orang tua, dan siswanya.

Peran PEMDA dan Dinas Pendidikan ibarat motor, mereka adalah juragannya, mau merah, kuning atau biru, asal berdasar Standar Nasional pendidikan (SNP). Lingkup nya terdiri dari: (1) Standar isi (2) standar proses, (3) SKL (4) Standart pendidik dan tenaga kependidikan (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan (7) Standar pembiayaan, dan (8) Standar penilaian pendidikan;

Fungsi SNP adalah sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.

Tujuan SNP adalah menjamin mutu pendidikan national dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.

Peran Pengawas Sekolah. Kalau diibaratkan motor, maka pengawas adalah bengkelnya (tehnisinya). Sudahkah program ( 8 SNP)dilaksanakan. Yang mana perlu perbaikan. dibinaan dan dievaluasi, he .. he peran berat banget …

Peran Kepala Sekolah ibarat motor adalah sopir yang menghantar sampai ketempat tujuan demikian guru adalah awak atau krunya. Sudah sesuai dengan 8 standar tersebut diatas.
Peran Guru sebagai agen pembelajaran diharuskan memiliki kualifiaksi akdemis dan kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi profesonalismen. Dan Kompetensi social. (pp no 19 th 2005 pasal 28)

Peran Orang tua, berperan penting memberi motivasi, sehingga anak mau belajar.

Siswa sebagai penumpang atau si-belajar harus dibangun motivasinya agar mau belajar dan tujuan tercapai

Kembali ke UAN . Hasil try out diumumkan. Try out buatan dari guru, MGMP Kabupaten, kerjasama dengan Lembaga yang kompeten, hasilnya merangkak naik dan paling tinggi 63 % persen atau rata-rata 40 % .
Ini ada cerita lucu tapi konyol, dan menyakitkan Begini ceritanya.
Bu Guru dengan semangat mengajak kepada anak-anak asuhannya untuk giat belajar. Dan …
“Anak-anak ujian semakin dekat ayo belajar dengan sebaik-baiknya, sisihkan waktumu satu jam untuk mengulang latihan-latihan yang sudah diberikan, dan sudah siapkah engkau mengikuti Ujian Akhir Nasional ? ” Tanya guru pada anak-anak. Tanpa ragu-ragu “Siap bu untuk UAN” jawab anak-anak. Setelah menjawab anak-anak berbisik-bisik dengan teman sebangku. Kemudian sedikit ada kegaduhan diantara anak laki-laki. “Ada apa ?” Tanya guru tersebut. “ Ini bu kata Tata UAN itu singkatan dari Ujung-ujungnya Aku Nyontek” “Ah…. “ Bu guru tercengang. “ Oh tindakan itu tidak baik, belajar yang rajin, ibu doakan kamu lulus semua !” nasehat dan doa Bu guru pada siswanya. “Amin” Jawab anak-anak hampir bersamaan

17 komentar:

Anonim mengatakan...

saya yang dulu pernah nyontek. memang lulus..tetapi tak ada yang bisa dibanggakan, seolah-olah membohongi diri sendiri.

Dyah mengatakan...

Ya ngak papa, namanya anak, kalau sudah menyadari dan ngak melakukan itu namanya belajar

Study For a Better Life mengatakan...

Cocok buk kalo UAN Ujungnya Aku Nyontek tepat dan cocok. gimana ya buk pendidikan ini aku ssedih dan bahkan setiap aku jumpa dengan atasan selalu bilang mari pendidikan biar cantik uan harus jujur.
kapan ya mulainya jujur...

Sukadi mengatakan...

Aku sedih, resah, gelisah bagimana pendidikan kok digarap seperti ini. Tahun ini saya merasa tahun tersulit untuk memberi motivasi pada anak. Kadang2 aku merenung inilah dampak pengiring dari target lulus, mendidik anak tidak mempunyai kharakter jadi bangsa tempe, kuli, jadi anak pembohong. Guru ibarat jeruk minum jeruk karena targetlulus.
Mudah-mudahan TPI benar-benar bekerja sesuai dengan TUPOKSInya.

Dyah mengatakan...

Pak Edy.....
Yang saya ceritakan itu tadi celoteh anak-anakku, dia sudah membawa pengalaman dari kakak2nya, sudah mendapat cerita kalau ujian begini .... proses tidak jujur

Pak Ajis ....
Ya jeruk minum jeruk sangat dimungkinkan, dan saya yakin TPI, akan bertindak sesuai TUPOKSInya. Siapa takut ?

Study For a Better Life mengatakan...

Bu mari kita tetap berjuang pada pendidikan kejalan yang benar

Dyah mengatakan...

Inggih pak edy ......
InsakAlloh, panitia sudah disumpah ......
Ya satu, dua yang idealis kan tidak apa2?

Study For a Better Life mengatakan...

gimana buk UANnya kata anak-anak kok sedang-sedang aja dak sesulit try out. gimana disitu...ma

Mbah Suro mengatakan...

Mungkin jamannya sudah berubah, saya melihat semangat belajar murid sekarang jauh menurun dibandingkan dengan murid SR tahun 60 an. Yang namanya belajar bersama setiap malam tidak pernah bosan, walau hanya menggunakan lampu sentir sebagai lampu penerangan. Hasilnya lulus 100% tanpa nyontek.

Anonim mengatakan...

Ya,ujian nasional dimana-mana bagai simalakama,tapi sebagai insan pendidik kita harus tetap semangat dan optimis untuk mencapai prestasi yang lebih baik seperti yang dilakukan ibu Dyah.

waluyo mengatakan...

mbok yao pendidikan ki yo sek iso-isone sing bisa membimbing anak didik menjadi mandiri bukannya malah mengajak jadi tidak percaya diri

Study For a Better Life mengatakan...

Gimana Hasil UAN sekarang BU

Study For a Better Life mengatakan...

Kok lama ndak muncul gimana bu khabarnya magetan mulai hujan

Rizkyzone mengatakan...

kalau saya dulu waktu masih sekolah Di MAN 1 tulungagung baratnya pasar sapi..... nyontek sih enggak cuma yg nunggu enak d luar..... kalau mau nyontek jangan rame2..... kalau as ada pengecekan dari dinas pendidikan. wah kelihatanya aja serius kalau udah kelur tu tukang cek.... tu pengwas dluar lagi ngrumpi, masuk cuma bentar kluar lagi, baru masuk kalau 10 mnit sebelum waktu habis..... menurut saya gini UAN kan yg ngoreksi komputer u/ jawabannya jadi mesikpun hasil jawabannya 100% sama hasilnya pun belum tentu sama jawabannya. masalahnya yg ngoreksi kompi, yg jawabannya benar bisa salah yg salah tetep salah, kalau yg benar bisa salah apa sebabnya, yang psti waktu menghitamkan jawabannya itu g maksimal alias g memenuhi syarat, jd meskipun jawaban benar kalau caranya ngurek2 salah y y akan d anggap eror ama tuh komputer, tp kalau jawabannya salah y tetep aja salah meskipun ngurek2nya benar. saran buat siswa yg merasa pintar jangan sombong g mau ngasih contekan juga g mau d asih contekan, inget loch komputer yg ngoreksi.

salam kenal dari blogger tulungagung juga Alumni MAN 1 tulungaung tahun 2005

Anonim mengatakan...

Assalaamu'alaikum, terima kasih telah berkunjung ke blog kami. Ini Bu Dyah Purwati atau Bu Sri Wahyuni? Ga apalah siapapun dua2nya tetap kami haturkan matur nuwun. Oya, anak2 memang kunik ya? Sama kayak kita dulu he..3x. Eh, justru disitu tantangannya. Keep Spirit, Sis!

gures mengatakan...

bukan masalah siswa kali yang mau nyontek tapi ada oknum yang tidak bertanggungjawab yang membelakangi dari siswa itu untuk nyontek...ato malah pake kunci jawaban...

Dyah mengatakan...

Makasih telah mampir blog saya. Jeruk mimum jeruk klau oknum spt itu kapan dpt SDM sing apik oo