Kamis, 05 Maret 2009

CANDI GAYATRI SEBAGAI SUMBER BELAJAR

Dalam proses pembelajaran dituntut kemampuan merancang pembelajaran dari para guru. Kemampuan merancangan pembelajaran termasuk dalam pemanfaatan /penggunaan sumber-sumber pembelajaran yang dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran tersebut. Kemampuan dimaksud adalah guru mengetahui apa, dan bagaimana cara-cara memanfaatkan sumber-sumber tersebut yang terdapat di lingkungan sekitarnya.



Menurut Richey (1994:12) Resources are sources of support for learning, including support systems and instructionaal material and environments... Resources can include whatever is avaiable to help individuals learn and perform competently. Jelas bahwa sumber belajar dapat mencakup apa yang tersedia untuk membantu individu belajar dan berkiprah secara kompeten. Miarso (1984: 4) Dalam teknologi pendidikan unsur intinya adalah "belajar" dan "Sumber-sumber" untuk keperluan belajar. Anak didik supaya berinteraksi dengan sumber-sumber.
Sumber belajar harus dikelola dengan baik dan secara sistemik. Dalam proses belajar mengajar seorang guru berusaha agar materi pengajaran yang disajikan dapat diserap dengan mudah oleh anak didik, maka guru berusaha memanfaatkan sumber yang ada. Sehingga anak tidak hanya mendengar ceramah yang serba verbalistik tetapi melalui pengalamannya dapat menyerap materi secara baik. Menurut Dale's (dalam Barbara B. Seels: 1994:15) belief that abstract symbols and ideas could be more easily understood and retained by the learner if they were built on concrete experience. Artinya bahwa simbol dan konsep abstrak dapat difahami dan diingat lebih jelas oleh siswa apabila simbol dan konsep itu dibangun dari pengalaman konkrit.
Kerucut Dale's dapat dijelaskan sebagai berikut:
  1. Pengalaman langsung. Siswa pada tahap ini perlu berhubungan langsung dengan keadaan dan kejadian yang sebenarnya.
  2. Pengalaman melalui bantuan.Membuat tiruan dari kejadian-kejadian atau peristiwa atau benda-benda sebenarnya yang sulit diperoleh untuk dibawa ke kelas.(
  3. Pengalaman melalui dramatisasi. Materi pengajaran disajikan dalam bentuk drama. Peran yang diperankan agar menarik anak didik, sehingga isi pengajaran dapat diterima.(
  4. Pengalaman melalui demostrasi.Materi pengajaran disajikan dengan didemontrasikan pada bagian-bagian tertentu.
  5. Pengalaman melalui Karyawisata.Dalam hal-hal tertentu, pengalaman yang diperoleh anak didik melalui karyawisata ini sangat berarti, karyawisata untuk memperluas pengalaman belajar anak didik.(
  6. Pengalaman melalui pemeran Dalam pengalaman melalui pameran, siswa dapat memperlihatkan dan memamerkan kemampuan serta kemajuan-kemajuan mereka secara individu, kelompok.
  7. Pengalaman melalui Televisi.Televisi dalam program pendidikan, dalam era reformasi merupakan medium yang baik, karena minat anak didik, dimana mereka dapat memperoleh informasi-informasi yang otentik, peristiwa terjadi atau yang sedang terjadi.
  8. Pengalaman melalui gambar hidup. Anak didik dapat memperoleh pengalaman melalui gambar hidup atau film.
  9. Pengalaman melalui rekaman, gambar diam, radio. Pengalaman anak melalui rekaman , radio, kaset.
  10. Pengalaman melalui gambar.Pengalaman melalui visualisasi benda-benda berdemensi dua, misalnya skesa, lukisan, karikatur.
  11. Pengalaman melalui lambang kata.Tahap ini anak didik sudah mampu memperoleh pengalaman belajar, atau mampu memperoleh pengetahuan hanya melalui lambang kata, yang diperoleh hanya dengan membaca buku.
Guru dialam era demokratis harus mempunyai kemampuan mengelola pembelajaran dengan menggunakan dan memperhatikan cara yang berbeda untuk mencapai hasil pengajaran yang berbeda di bawah kondisi pengajaran yang berbeda. Karakteristik anak di era reformasi sangat berbeda. Dari rumah dan lingkungan siswa telah membawa pengalaman, yang berbeda. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan harus terpusat pada inti kepribadian anak didik. Yaitu tumbuh pada minat dan kebutuhan, kemampuan sikap dan ketrampilan dalam lingkungan yang memungkinkan anak melalui seluruh pengalamannya dapat mengembangkan diri dalam kebudayaan bangsanya.


CANDI GAYATRI SEBAGAI SUMBER BELAJAR
Di daerah Tulungagung ada dua peninggalan sejarah, yaitu candi Gayatri dan candi Sanggrahan. Dalam tulisan ini kami wartakan candi Gayatri.(Candi Boyolangu)
Candi Gayatri terletak di daerah Boyolangu, Kacamatan Boyolangu + 8 Km sebelah Selatan Kabupaten Tulungagung. Tepatnya terletak di Dukuh Dadapan Desa Boyolangu, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Candi Gayatri di temukan pada tahun 1914 dalam keadaan tertimbun tanah. Nama Gayatri lebih dikenal dikalangan masyarakat candi mengingat adanya arca Gayatri di komplek candi Boyolangu.
Candi Gayatri (Boyolangu) oleh masyarakat setempat masih dikeramatkan, hal ini mengingat bahwa candi Gayatri adalah peninggalan Rajapatni yang tiada lain merupakan cikal bakal kerajaan Majapahit. Dalam buku Negarakertagama disebutkan bahwa Rajapatni sebagai permaisuri Raden Wijaya. Raden Wijaya merupakan pendidik kerajaan Majapahit dengan gelar Kertarajasa Jayawisnuwardana. Pada waktu Raja Kertarajasa Jaya Wisnuwardana wafat, digantikan oleh keponakannya yang bernama Jaya negara. Raja Jayanegara wafat tidak mempunyai keturunan, maka digantikan untuk sementara oleh Rajapatni sampai dinobatkannya Tribuwanatunggadewi sebagai ratu dengan gelar Tribuanatunggalwi sebagai ratu dengan gelar Tribuanatunggadewi Jayawisnuwardhani.
Dalam kitab Negarakertagama disebutkan bahwa di Boyolangu terdapat bangunan suci yang bercorakan agama Budha yaitu Candi Prajnaparmitapuri. Berdasarkan tulisan tersebut dan didukung angka tahun yang terdapat di umpak-umpak di candi Induk yang merangka tahun 1291 Saka (1369 M), maka para ahli purbakala menarik kesimpulan bahwa nama Boyolangu yang terdapat di kitab Negarakertagama adalah nama desa Boyolangu di daerah Tulungagung. Sedangkan candi Prajnaparamitapuri sendiri adalah candi Gayatri (Boyolangu) di desa Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Berdasakan gaya pahatan yang terdapat dicandi Gayatri dan angka tahun maka candi Boyolangu berasal dari jaman kerajaaan Majapahit.
Candi Boyolangu merupakan komplek percandian yang menghadap kearah Barat, terdiri dari candi Induk dan candi perwara yang tinggal fondasinya saja.
Candi Induk merupakan bangunan yang paling utama dari komplek candi. Banguan candi terbuat dari bata merah yang terdiri dari tiga teras memusat. Bentuk fondasi (batur) adalah bujur sangkar, yang sisinya panjangnya 11, 40 meter. Diatas candi induk terdapat area yang besar dari batu. Area ini diidentivikasikan sebgai area Gayatri, dengan sikap duduk.

Teknik untuk memberdaya Candi Gayatri sebagai sumber belajar dengan sinau wisata. Dalam pelaksanaannya agar dapat berjalan dengan baik, tertib dan lancara maka perlu dipersiapkan antara lain ...
  1. Guru mengunjungi sumber belajar terlebih dahulu,
  2. Guru mengadakan komunikasi dengan petugas candi
  3. Mempersiapkan perangkat berupa pertanyaan-pertanyaan yang ada kaitan kompetensi
  4. Siswa dibagi kelompok-kelompok
  5. Pelaporan

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Banyak sekali pengalaman yang bisa diperoleh murid kalo jalan-jalan ke Candi Gayatri.
Mereka bisa belajar sejarah dengan cara menginterogasi pemandu wisatanya.
Kalo pemandu wisatanya nggak ada, mereka bisa belajar PKN tentang kenapa pemerintah nggak bisa menyediakan sumber daya tenaga untuk menjaga aset sejarahnya.
Mereka juga bisa belajar fisika tentang bagaimana batu-batu candi bisa berubah wujud karena dimakan abad.
Mereka juga bisa belajar matematik tentang menghitung statistika mengenai sepinya kunjungan turis ke candi, dan bagaimana menghitung secara kualitatif prediksi kunjungan turis di masa depan.
Dan ujung-ujungnya mereka bisa belajar seni drama dengan cara mementaskan penobatan Tribhuwanatunggadewi.
Pokoknya bisa deh candi Gayatri dimaksimalkan untuk sumber pembelajaran murid dan guru, kalo kitanya mau kreatif..

Dyah mengatakan...

Trimakasih Vick atas kunjungannya bu dokter yang cantik
Benar Vick petugas tidak ada terpaksa .... bu guru merangkap pemandu wisata wah kalau soal menghitung luasnya bisa tapi kalau sudah berapa batu bata marah yang tertata minta ampun mesti membawa guru matematika ide yang bagus .... untuk pentasnya